Gunungkidul.
Suatu daerah dimana kekayaan alam semakin nampak kita lihat, semakin indah tuk di kenang bayangkan..
Pemandangan Alam, tata budaya yang dilestarikan,. Bukan menjadi suatu hal yang mustahil bahwa Gunungkidul akan menjadi objek, tujuan banyak orang dari berbagai daerah dan negara untuk memenuhi sarana alat pencapaian kepuasan diri, kebahagiaan hati, dan menjadi referensi solusi dari berbagai macam perasaan hati.
Atas semua yang telah Allah berikan, atas semua yang telah Allah titipkan,. Menjadikan kita selaku hamba Beriman untuk senantiasa Bersyukur, dan berusaha merawat, menjaga, mengembangkan segala apa yang dititipkan oleh Allah, dzat penguasa Alam Raya.
Belum hilang kebahagiaan yang menyapa hati dan pikiran ini, Allah kembali membukakan lembaran dihadapan Insan nan lemah ini,. Pemandangan yang tidak kalah bagusnya, pemandangan yang lebih indah dari yang sebelumnya saya lihat..
Sekumpulan anak kecil, manis nan imut serta senyuman yang menghias terpancar dimuka kesuciannya.
Ya.. Mereka masih suci, mereka terlalu suci untuk mengerti suatu dosa. Kebahagiaan mereka tertanam kuat di halaman halaman rumah tempat bermain, di masjid masjid Ngaji, disekolah, disawah. Alami, sunyi, sejuk nan teduh adalah gambaran lingkungan keseharian mereka. Mencari Rumput, mengumpulkan kayu bakar, menggembala hewan peliharaan, adalah gambaran bukti bakti mereka pada kedua orang, kakek nenek, dan keluarga..
Tak terasa, terseka dikedua pematang pipi ini aliran bening, dari kehangatan sudut mataku melihat suatu pemandangan..
Anak Anak yang kemudian harus turut berpanasan dipinggir pantai karena bnyaknya pengunjung berdatangan dan sangat menggiurkan untuk kemudian berjualan, teraihlah banyak keuntungan bersebab perdagangan..
Tak terasa, terseka dikedua pematang pipi ini aliran bening, dari kehangatan sudut mataku melihat suatu pemandangan..
Bolehlah, baiklah jika memang alasannya supaya terlatih, dan giat bekerja. Tapi kita tetap sadar, mereka masih anak anak..
Karena apa?
Karena dipantai bukan hanya ada satu orang, bukan hanya ada satu pedagang, bukan hanya ada satu pendatang, bukan hanya ada satu jenis penampilan pakaian, bukan hanya ada satu suara, bukan hanya ada satu tontonan dari perilaku sekian banyak orang untuk dilihat, dipikirkan, dirasakan, dan kemudian hati bergejolak, ingin meniru srgala hal yang nampak dari apa yang dilihatnya, dari apa yang didengarnya...
Perkembangan wisata yang sangat membahagiakan, sehingga bisa menambah kas pemasukan daerah, dan memakmurkan masyarakat setempat..
Tapi disisi lain, anak anak sebagai generasi harapan, aset dan tabungan pengembang dimasa depan. Harus terkorbankan..
Sekolah, belajar hanya sampai jam satu, pun pikiran sudah banyak sampai dipantai..
Ngaji, taklim, TPA. Belajar yang hanya satu jam maksimal, harus dikalahkan dengan kesibukan kerja dan rasa lelah yang didapatkan setelahnya.
Salah Siapa?.. Salah lingkungan?
Mencari kesalahan, tidak akan pernah kita dapatkan ujungnya, jika memang bisa didapatkan, pasti akan ada kesalahan baru yang muncul. Dan jika yang salah adalah lingkungan, maka kita ingat.. Kita juga bagian dari lingkungan..
Stop mencari kesalahan, siapa yang salah, siapa yang tanggung jawab..
Akan tetapi kita harus mencari solusi, menemukan jalan keluar dari setiap masalah yang menghampiri..
Dimana jawaban nya?
Bagaimana Solusinya?
Jawaban nya,. Ada dimasjid. Solusinya Dengan kembali kita ajarkan ilmu agama kepada mereka..
Tpa, ta'lim, kajian kajian..
Iqro', tadarus alquran, disiplin ilmu keagamaan.
Kita benahi, kita bangun diri mereka..
Apa yang dibangun?
Kita ingat.. "Bangunlah jiwanya, Bangunlah badannya"..
Kita bangun Jiwa terlebih dahulu,. Penyampaian nasihat, akhlaq yang bagus, baik sangka pada Allah dan perbanyak doa pada Allah..
Baru kemudian kita bangun badan mereka, pakaian yang rapi, penampilan yang sopan, tutur kata yang menyejukkan. Dan keindahan keindahan akhlaq lain yang bisa ditampakkan..
Kita mulai dari yang terkecil,.. TPA.
Dari unit setiap masjid di dusun, desa, sampai Rayon kecamatan, dan Kabupaten.
Ada apa dengan Kalender?
- kalender sebagai barang untuk dijual belikan, agar kemudian dari hasil penjualan tersebut, bisa dimanfaatkan bersama untuk kegiatan Anak Anak Tpa.
Kegiatan Tpa? Bukankah cukup kumpul dimasjid, baca Iqro', doa bareng bareng?
- iya, sebenarnya itu sudah cukup. Lantas siapakah yang akan menjamin keterjagaan sara belajar dimasjid, siapa yang menjamin semangat adik adik akan senantiasa terjaga begitu hebatnya tanpa rasa bosan, jenuh, dan bahkan berat ke masjid lagi? Siapa yang menjamin? Uang siapa?
Kenapa harus Jualan?
- apakah ada solusi lain? Mohon masukannya.
Kenapa harus kalender yang dijual?
- karena disamping dijual, melalui kalender ini kami bisa mengingatkan, tentang hari yang tertera didalamnya, tentang nasehat dan pesan yang kita lampirkan,. Dan lebih dari itu. Supaya kita bisa selalj ingat tentang Waktu,. Waktu untuk sholat, bekerja, berlibur, dan hal hal positif lain yang bisa kita dapatkan, salurkan.
Targetnya siapa?
-untuk siapapun itu yang menghendaki, meskipun sebenarnya kami tahu, sudah ada laptop, hp, dan segala alat canggih lainnya yang telah dimiliki kebanyakan orang saat ini. Lebih daripada itu, sebenarnya kalender hanya sekedar sarana untuk kita mengajak orang orang mampu diantara kita bersedekah, menyisihkan sebagian riskinya untuk kemudian disalurkan di setiap kegiatan yang dikelola TPA..
Berapa Harganya? Sedekah?
- 20.000,- adalah harga pembuka, untuk sekedar menutupi biaya percetakan dan sedikit keuntungan dari modal. Selebihnya.. Silahkan, 50.000,- / 250.000,- tidak mengapa. Yakin saja, dengan sedekah maka Allah akan mudahkan kita jalan untuk menggapai kemudahan yang lain, mencari rizki kah, belajar kah...
- iya,. Sedekah. Inilah diantara hal yang didamba setiap orang saat diakhirat ia mendapat siksa tiada terkira. Fa asshoddaqo wa akun minasSholihin.. Iya berandai andai, apabila diberi kesempatan hidup sekali lagi. Maka ia akan bersedekah dan menjadi pribadi yang ditautkan dengan orang orang sholih.
Siapa yang mengelola?
- ada namanya BADKO ( BADAN KOORDINASI ) TKA TPA,. Banyak hal yang diselenggarakan, diantaranya pembinaan pengasuh TPA, temu santri, Festival anak Sholeh, dll
Dalam waktu dekat ini apa Agenda nya?
- dalam waktu dekat ini ada Fasi, Festival anak sholeh Indonesia. Dimana selain daripada bersaing di Festival ini, juga kami berusaha menyampaikan, menanamkan pada diri anak anak bahwa "Ternyata Temenku banyak, Ternyata aku tidak Sendiri, Ternyata banyak ilmu yang belum aku miliki, aku harus semangat, aku harus kuat, aku harus bermanfaat".
Alhamdulillah.. InsyaAllah cukup jelas,. Bismillah saya beli kalendernya 7, dengan harga per @70,000
Dan mohon doanya, semoga Allah memperlancar Usahaku, memudahkan setiap urusanku.
Alhamdulillah.. Jazaakumullaahu khoiron katsiiron.. Allah yang membalas dengan pembalasan yang lebih baik.
“Jika seorang manusia mati maka terputuslah darinya amalnya kecuali dari tiga hal; dari sedekah jariyah atau ilmu yang diambil manfaatnya atau anak shalih yang mendoakannya.” (HR. Muslim no. 1631)
Dua nikmat di mana kebanyakan manusia tertipu dengan keduanya: kesehatan dan waktu luang.
Setiap nikmat yang tidak mendekatkan pemiliknya kepada Allah adalah petaka
Adi bin Hatim rodhiyallohu ‘anhu meriwayat hadits bahwa Rasulallah shollallohu ‘alaihi wasallam menyebutkan tentang neraka lalu beliau berlindung darinya. Beliau memalingkan wajahnya tiga kali. Kemudian beliau shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda,“Takutlah kalian terhadap api neraka meskipun bersedekah hanya dengan setengah butir kurma. Jika kalian tak mendapatkannya, maka hendaklah dgn kata-kata yg baik.”
🌹MAN DALLA 'ALA KHOIRIN FALAHU MITSLU AJRI FAA'ILIHI.
Barang siapa yang menunjukan kepada amalan kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya.
( HR. MUSLIM:1893) (RIYADUSSOLIHIN:173 ) (BULUGHUL MAROM:1277 / 1264 dalam kitab aljami' bab :Kebaikan & silaturahmi ) dari sohaby abu mas'ud.

Suatu daerah dimana kekayaan alam semakin nampak kita lihat, semakin indah tuk di kenang bayangkan..
Pemandangan Alam, tata budaya yang dilestarikan,. Bukan menjadi suatu hal yang mustahil bahwa Gunungkidul akan menjadi objek, tujuan banyak orang dari berbagai daerah dan negara untuk memenuhi sarana alat pencapaian kepuasan diri, kebahagiaan hati, dan menjadi referensi solusi dari berbagai macam perasaan hati.
Atas semua yang telah Allah berikan, atas semua yang telah Allah titipkan,. Menjadikan kita selaku hamba Beriman untuk senantiasa Bersyukur, dan berusaha merawat, menjaga, mengembangkan segala apa yang dititipkan oleh Allah, dzat penguasa Alam Raya.
Belum hilang kebahagiaan yang menyapa hati dan pikiran ini, Allah kembali membukakan lembaran dihadapan Insan nan lemah ini,. Pemandangan yang tidak kalah bagusnya, pemandangan yang lebih indah dari yang sebelumnya saya lihat..
Sekumpulan anak kecil, manis nan imut serta senyuman yang menghias terpancar dimuka kesuciannya.
Ya.. Mereka masih suci, mereka terlalu suci untuk mengerti suatu dosa. Kebahagiaan mereka tertanam kuat di halaman halaman rumah tempat bermain, di masjid masjid Ngaji, disekolah, disawah. Alami, sunyi, sejuk nan teduh adalah gambaran lingkungan keseharian mereka. Mencari Rumput, mengumpulkan kayu bakar, menggembala hewan peliharaan, adalah gambaran bukti bakti mereka pada kedua orang, kakek nenek, dan keluarga..
Tak terasa, terseka dikedua pematang pipi ini aliran bening, dari kehangatan sudut mataku melihat suatu pemandangan..
Anak Anak yang kemudian harus turut berpanasan dipinggir pantai karena bnyaknya pengunjung berdatangan dan sangat menggiurkan untuk kemudian berjualan, teraihlah banyak keuntungan bersebab perdagangan..
Tak terasa, terseka dikedua pematang pipi ini aliran bening, dari kehangatan sudut mataku melihat suatu pemandangan..
Bolehlah, baiklah jika memang alasannya supaya terlatih, dan giat bekerja. Tapi kita tetap sadar, mereka masih anak anak..
Bolehlah, baiklah jika memang itu menjadi kemauan mereka sehingga mereka mau meski tiada perintah dan paksa. Tapi kita lihat, bagaimana kemudian pakaian mereka, bagaimana kemudian bahasa bicara mereka.. Bagaimana kemudian sikap perbuatan mereka, belum lagi pergaulan yang kemudian memaksa mereka untuk dan harus di ikuti mengingat usia mereka terlalu dini, bahkan terlalu suci., yang sebenarnya itu bukan saatnya dan tidak sepantasnya untuk mereka alami.
Karena apa?
Karena dipantai bukan hanya ada satu orang, bukan hanya ada satu pedagang, bukan hanya ada satu pendatang, bukan hanya ada satu jenis penampilan pakaian, bukan hanya ada satu suara, bukan hanya ada satu tontonan dari perilaku sekian banyak orang untuk dilihat, dipikirkan, dirasakan, dan kemudian hati bergejolak, ingin meniru srgala hal yang nampak dari apa yang dilihatnya, dari apa yang didengarnya...
Perkembangan wisata yang sangat membahagiakan, sehingga bisa menambah kas pemasukan daerah, dan memakmurkan masyarakat setempat..
Tapi disisi lain, anak anak sebagai generasi harapan, aset dan tabungan pengembang dimasa depan. Harus terkorbankan..
Sekolah, belajar hanya sampai jam satu, pun pikiran sudah banyak sampai dipantai..
Ngaji, taklim, TPA. Belajar yang hanya satu jam maksimal, harus dikalahkan dengan kesibukan kerja dan rasa lelah yang didapatkan setelahnya.
Salah Siapa?.. Salah lingkungan?
Mencari kesalahan, tidak akan pernah kita dapatkan ujungnya, jika memang bisa didapatkan, pasti akan ada kesalahan baru yang muncul. Dan jika yang salah adalah lingkungan, maka kita ingat.. Kita juga bagian dari lingkungan..
Stop mencari kesalahan, siapa yang salah, siapa yang tanggung jawab..
Akan tetapi kita harus mencari solusi, menemukan jalan keluar dari setiap masalah yang menghampiri..
Dimana jawaban nya?
Bagaimana Solusinya?
Jawaban nya,. Ada dimasjid. Solusinya Dengan kembali kita ajarkan ilmu agama kepada mereka..
Tpa, ta'lim, kajian kajian..
Iqro', tadarus alquran, disiplin ilmu keagamaan.
Kita benahi, kita bangun diri mereka..
Apa yang dibangun?
Kita ingat.. "Bangunlah jiwanya, Bangunlah badannya"..
Kita bangun Jiwa terlebih dahulu,. Penyampaian nasihat, akhlaq yang bagus, baik sangka pada Allah dan perbanyak doa pada Allah..
Baru kemudian kita bangun badan mereka, pakaian yang rapi, penampilan yang sopan, tutur kata yang menyejukkan. Dan keindahan keindahan akhlaq lain yang bisa ditampakkan..
Kita mulai dari yang terkecil,.. TPA.
Dari unit setiap masjid di dusun, desa, sampai Rayon kecamatan, dan Kabupaten.
Ada apa dengan Kalender?
- kalender sebagai barang untuk dijual belikan, agar kemudian dari hasil penjualan tersebut, bisa dimanfaatkan bersama untuk kegiatan Anak Anak Tpa.
Kegiatan Tpa? Bukankah cukup kumpul dimasjid, baca Iqro', doa bareng bareng?
- iya, sebenarnya itu sudah cukup. Lantas siapakah yang akan menjamin keterjagaan sara belajar dimasjid, siapa yang menjamin semangat adik adik akan senantiasa terjaga begitu hebatnya tanpa rasa bosan, jenuh, dan bahkan berat ke masjid lagi? Siapa yang menjamin? Uang siapa?
Kenapa harus Jualan?
- apakah ada solusi lain? Mohon masukannya.
Kenapa harus kalender yang dijual?
- karena disamping dijual, melalui kalender ini kami bisa mengingatkan, tentang hari yang tertera didalamnya, tentang nasehat dan pesan yang kita lampirkan,. Dan lebih dari itu. Supaya kita bisa selalj ingat tentang Waktu,. Waktu untuk sholat, bekerja, berlibur, dan hal hal positif lain yang bisa kita dapatkan, salurkan.
Targetnya siapa?
-untuk siapapun itu yang menghendaki, meskipun sebenarnya kami tahu, sudah ada laptop, hp, dan segala alat canggih lainnya yang telah dimiliki kebanyakan orang saat ini. Lebih daripada itu, sebenarnya kalender hanya sekedar sarana untuk kita mengajak orang orang mampu diantara kita bersedekah, menyisihkan sebagian riskinya untuk kemudian disalurkan di setiap kegiatan yang dikelola TPA..
Berapa Harganya? Sedekah?
- 20.000,- adalah harga pembuka, untuk sekedar menutupi biaya percetakan dan sedikit keuntungan dari modal. Selebihnya.. Silahkan, 50.000,- / 250.000,- tidak mengapa. Yakin saja, dengan sedekah maka Allah akan mudahkan kita jalan untuk menggapai kemudahan yang lain, mencari rizki kah, belajar kah...
- iya,. Sedekah. Inilah diantara hal yang didamba setiap orang saat diakhirat ia mendapat siksa tiada terkira. Fa asshoddaqo wa akun minasSholihin.. Iya berandai andai, apabila diberi kesempatan hidup sekali lagi. Maka ia akan bersedekah dan menjadi pribadi yang ditautkan dengan orang orang sholih.
Siapa yang mengelola?
- ada namanya BADKO ( BADAN KOORDINASI ) TKA TPA,. Banyak hal yang diselenggarakan, diantaranya pembinaan pengasuh TPA, temu santri, Festival anak Sholeh, dll
Dalam waktu dekat ini apa Agenda nya?
- dalam waktu dekat ini ada Fasi, Festival anak sholeh Indonesia. Dimana selain daripada bersaing di Festival ini, juga kami berusaha menyampaikan, menanamkan pada diri anak anak bahwa "Ternyata Temenku banyak, Ternyata aku tidak Sendiri, Ternyata banyak ilmu yang belum aku miliki, aku harus semangat, aku harus kuat, aku harus bermanfaat".
Alhamdulillah.. InsyaAllah cukup jelas,. Bismillah saya beli kalendernya 7, dengan harga per @70,000
Dan mohon doanya, semoga Allah memperlancar Usahaku, memudahkan setiap urusanku.
Alhamdulillah.. Jazaakumullaahu khoiron katsiiron.. Allah yang membalas dengan pembalasan yang lebih baik.
- إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Jika seorang manusia mati maka terputuslah darinya amalnya kecuali dari tiga hal; dari sedekah jariyah atau ilmu yang diambil manfaatnya atau anak shalih yang mendoakannya.” (HR. Muslim no. 1631)
- نِعْمَتَانِ مَغْبُوْنٌ فِيْهِمَـا كَثِيْرٌ مِنَ النَّاسِ : الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
Dua nikmat di mana kebanyakan manusia tertipu dengan keduanya: kesehatan dan waktu luang.
- كُلُّ نِعْمَةٍ لاَ تُقَرِّبُ مِنَ اللّٰـهِ ؛ فَهِيَ بَلِيَّةٌ
Setiap nikmat yang tidak mendekatkan pemiliknya kepada Allah adalah petaka
- عَنْ عَدِىِّ بْنِ حَاتِمٍ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَنَّهُ ذَكَرَ النَّارَ فَتَعَوَّذَ مِنْهَا وَأَشَاحَ بِوَجْهِهِ ثَلاَثَ مِرَارٍ ثُمَّ قَالَ « اتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ فَإِنْ لَمْ تَجِدُوا فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ ».
Adi bin Hatim rodhiyallohu ‘anhu meriwayat hadits bahwa Rasulallah shollallohu ‘alaihi wasallam menyebutkan tentang neraka lalu beliau berlindung darinya. Beliau memalingkan wajahnya tiga kali. Kemudian beliau shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda,“Takutlah kalian terhadap api neraka meskipun bersedekah hanya dengan setengah butir kurma. Jika kalian tak mendapatkannya, maka hendaklah dgn kata-kata yg baik.”
🌹MAN DALLA 'ALA KHOIRIN FALAHU MITSLU AJRI FAA'ILIHI.
Barang siapa yang menunjukan kepada amalan kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya.
( HR. MUSLIM:1893) (RIYADUSSOLIHIN:173 ) (BULUGHUL MAROM:1277 / 1264 dalam kitab aljami' bab :Kebaikan & silaturahmi ) dari sohaby abu mas'ud.

Untuk Mempertahankan Gunungkidul Menjadi Sebenar - benarnya Muara keindahan, dan kita mulai dari komponen Terkecil Daerah ini..
Bismillah,.
Alhamdulillah..
Kalender 2017 BADKO TKA TPA Rayon Kecamatan Playen, Gunungkidul