MENU

Sebait Pengharapan

Sebait Pengharapan

Entah harus darimana aku mulai sekilas munajat pengharapan ini. 
Tapi, setidaknya aku tahu, kata apa untuk ku memulai mengemis kasih, berharap Ridho dan maghfirahNya.. 

Dan... 
Yang aku tahu..  
Ada usaha disana yg sedang meyakinkan...  

Yang aku tahu..
Ada usaha disini untuk menguatkan... 

Meski tiada bekas laluan airmata dipipi ini, tapi aku yakin disetiap senyum yg terpancar dari diri ini, ada siratan garis laluan airmata yg telah mengering dan hilang tiada bayang.. 

Dan jngan pernah bertanya bagaimana dg hati ini..  

Sungguh.. 
kata Maaf telah menyambut, sungguh..
Kata maaf telah ada sebelum di minta, 
sungguh.. 
Bahkan sebelum salah diperbuat, Sungguh.. 

Telah ada Maaf, bukan berarti hina.. 
Telah ada Maaf, bukan berarti Lemah.. 


Tidaklah Allah menambahkan kepada seorang Hamba yang memaafkan melainkan Kemuliaan.. 

Hanya itu, memiliki nilai, dan menjadi seorang hamba yang mulia dalam Rengkuh PandangNya.. 

Terimakasih mak, atas nasehat dan penguatan nya..  
Menjadikan ku yakin, bhwa hidup tak akan berulang, mati tak dapat dijual beli. Maka aku harus menghargai nilai dari hidup dan mati..