Membangun Pintu dan Jendela
Ibarat rumah, banyak orang tua mampu memberi fondasi yang kuat, bimbingan agama pada anak anaknya, dengan menekankan ibadah maghdoh, sholat yang khusu’, hafalan al Quran dengan baik, dan tentu semua itu langkah mulia
Tetapi saudaraku, mereka lupa mengajari anaknya membangun jendela, hati yang lapang : Mau menerima masukan, ilmu baru, Pintu yang lebar : untuk belajar memaafkan dan mengajari anak memahami masalah dan jalan keluarnya…..”
Akibatnya, banyak anak kita hebat ngajinya, hafal juz amma, tetapi mereka suka marah, sulit menjaga sopan santun pada orangtuanya, suka marah sama kakak adiknya, sulit sekali memaafkan kesalahan orang lain dan ragam kelemahan lainnya karena jendela mereka kurang terbuka
Mari kita bangunkan jendela memaafkan sejak dini, kita ajari anak kita akhlag berterimakasih, dan kebiasaan menolong sahabatnya, karena itulah aplikasi langsung Al Quran yang mereka sudah baca dan hafal
Ibarat rumah, banyak orang tua mampu memberi fondasi yang kuat, bimbingan agama pada anak anaknya, dengan menekankan ibadah maghdoh, sholat yang khusu’, hafalan al Quran dengan baik, dan tentu semua itu langkah mulia
Tetapi saudaraku, mereka lupa mengajari anaknya membangun jendela, hati yang lapang : Mau menerima masukan, ilmu baru, Pintu yang lebar : untuk belajar memaafkan dan mengajari anak memahami masalah dan jalan keluarnya…..”
Akibatnya, banyak anak kita hebat ngajinya, hafal juz amma, tetapi mereka suka marah, sulit menjaga sopan santun pada orangtuanya, suka marah sama kakak adiknya, sulit sekali memaafkan kesalahan orang lain dan ragam kelemahan lainnya karena jendela mereka kurang terbuka
Mari kita bangunkan jendela memaafkan sejak dini, kita ajari anak kita akhlag berterimakasih, dan kebiasaan menolong sahabatnya, karena itulah aplikasi langsung Al Quran yang mereka sudah baca dan hafal