🌺Tak ada hamba yang luput dari 'gagal'🌺
Seringkali, tanpa disadari ataupun tidaknya. Kita terlupa, bahkan mengizinkan rasa kecewa menguasai jiwa, di kala yang terjadi tak sesuai dengan ingin kita.
.
Maka, simaklah betapa indah untaian hikmah Sahabat Rasulullah. Ibnu Masud radhiallahu ta'ala 'anhu;
"Sesungguhnya ada seorang hamba yang sangat terobsesi mencapai sesuatu, baik urusan bisnis ataupun kekuasaan. Dan sebenarnya mudah saja untuk dimudahkan untuk pencapaiannya.
Tapi Allah melihatnya, lalu berkata pada MalaikatNya; 'Hindari dia dari apa yang diinginkannya itu. Karena sesungguhnya jika Aku mudahkan dia memperoleh keinginannya, maka mudah baginya masuk Neraka...' Maka, Allah pun menyelamatkannya.
Namun sang hamba menduga-duga dengan mengatakan... "Kenapa si Fulan lebih berhasil dari aku?
Kenapa si Fulan lebih unggul dari aku?". Padahal apa yang terjadi itu tidak lain adalah karunia Allah belaka... "
.
.
Maka, imanlah yang menyelamatkan kita dari dinamika hidup yang melelahkan bahkan berujung kekecewaan. Iman yang memancarkan cahaya kesabaran. Iman yang memberi batin pencerahan. Imanlah yang menegur dan memarahi kita.
Di saat pikiran kita yang seringkali tidak mampu membaca langsung kebaikan dan karunia Sang Pengatur Segalanya.
.
.
Semoga kita seperti yang dikatakan para salafushalih; "Termasuk kecerdasan seorang hamba adalah jika ia menyadari kondisi imannya dan apa yang kurang dan hilang darinya..."
.
.
Jelaslah, mempertebal benteng iman menjadi sebaik-baik pilihan. Dalam setiap keadaan, di sepanjang jalan impian, yang bernaungkan karunia Allah. Karena sejatinya, tak ada hamba yang luput dari 'gagal'. Hanya yang tak pernah mencobalah yang takkan gagal.
Seringkali, tanpa disadari ataupun tidaknya. Kita terlupa, bahkan mengizinkan rasa kecewa menguasai jiwa, di kala yang terjadi tak sesuai dengan ingin kita.
.
Maka, simaklah betapa indah untaian hikmah Sahabat Rasulullah. Ibnu Masud radhiallahu ta'ala 'anhu;
"Sesungguhnya ada seorang hamba yang sangat terobsesi mencapai sesuatu, baik urusan bisnis ataupun kekuasaan. Dan sebenarnya mudah saja untuk dimudahkan untuk pencapaiannya.
Tapi Allah melihatnya, lalu berkata pada MalaikatNya; 'Hindari dia dari apa yang diinginkannya itu. Karena sesungguhnya jika Aku mudahkan dia memperoleh keinginannya, maka mudah baginya masuk Neraka...' Maka, Allah pun menyelamatkannya.
Namun sang hamba menduga-duga dengan mengatakan... "Kenapa si Fulan lebih berhasil dari aku?
Kenapa si Fulan lebih unggul dari aku?". Padahal apa yang terjadi itu tidak lain adalah karunia Allah belaka... "
.
.
Maka, imanlah yang menyelamatkan kita dari dinamika hidup yang melelahkan bahkan berujung kekecewaan. Iman yang memancarkan cahaya kesabaran. Iman yang memberi batin pencerahan. Imanlah yang menegur dan memarahi kita.
Di saat pikiran kita yang seringkali tidak mampu membaca langsung kebaikan dan karunia Sang Pengatur Segalanya.
.
.
Semoga kita seperti yang dikatakan para salafushalih; "Termasuk kecerdasan seorang hamba adalah jika ia menyadari kondisi imannya dan apa yang kurang dan hilang darinya..."
.
.
Jelaslah, mempertebal benteng iman menjadi sebaik-baik pilihan. Dalam setiap keadaan, di sepanjang jalan impian, yang bernaungkan karunia Allah. Karena sejatinya, tak ada hamba yang luput dari 'gagal'. Hanya yang tak pernah mencobalah yang takkan gagal.