Daku punya banyak tanya untukmu...
Setelah banyak lika liku yang kita lewati bersama, apa yg masih terbenak padamu?
Kau tau..? demi kumenyerah pada Langit, kulakukan banyak hal agar tetap membiru.. lalu mendung yang mana bisa buatnya mengabu?
Ada pepatah... Gelap tetap memberi arti, meski terang telah kembali... apa kau setuju?
Sebisu apapun bibirku mengunci, hatiku berteriak sekeras Sangkakala menderu gendang telinga, harus bagaimana daku menurutmu?
Saat mata terpejam, pikirku melayang menghadiri rasa sakit yang bahkan tak kumengerti kapan rampungnya, haruskah ku membuang mataku?
Aku menikmati kopi hitam yang kusendiri seduh diam-diam, menakarnya dengan penuh keyakinan, mangaduknya dengan merapal kebaikan, pun ku suguhkan pada diriku dengan senyum mengembang.. tiap seteguk hanya pahit yang ku dapat, bahkan sampai pada ampasnya hanya menghambar kasar. Kau bilang; teguklah, rasakan pahitnya sampai hanya manis yang tersisa...apa yang salah denganku? atau malah kopiku?
Terkadang dalam tangisku daku tertawa, dalam mimpiku daku tersadar, dalam khayalku daku menyata, apa daku mulai sakit? Bahkan dalam sakitku daku merasa sehat. Apa daku mulai gila?
Tunggu, Satu yang ku ingat dan terasa menyenangkan, ada banyak luka diwajahmu, luka jerawat warna warni, semakin terlihat saat kau tersenyum lebar, apa ini kekaguman? Banyak orang bilang jerawat datang karna banyak memikirkan sang pujaan, pujaan yang mana?
Aaaah sudahlah...
Berdamai dengan Masa Lalu
Setelah banyak lika liku yang kita lewati bersama, apa yg masih terbenak padamu?
Kau tau..? demi kumenyerah pada Langit, kulakukan banyak hal agar tetap membiru.. lalu mendung yang mana bisa buatnya mengabu?
Ada pepatah... Gelap tetap memberi arti, meski terang telah kembali... apa kau setuju?
Sebisu apapun bibirku mengunci, hatiku berteriak sekeras Sangkakala menderu gendang telinga, harus bagaimana daku menurutmu?
Saat mata terpejam, pikirku melayang menghadiri rasa sakit yang bahkan tak kumengerti kapan rampungnya, haruskah ku membuang mataku?
Aku menikmati kopi hitam yang kusendiri seduh diam-diam, menakarnya dengan penuh keyakinan, mangaduknya dengan merapal kebaikan, pun ku suguhkan pada diriku dengan senyum mengembang.. tiap seteguk hanya pahit yang ku dapat, bahkan sampai pada ampasnya hanya menghambar kasar. Kau bilang; teguklah, rasakan pahitnya sampai hanya manis yang tersisa...apa yang salah denganku? atau malah kopiku?
Terkadang dalam tangisku daku tertawa, dalam mimpiku daku tersadar, dalam khayalku daku menyata, apa daku mulai sakit? Bahkan dalam sakitku daku merasa sehat. Apa daku mulai gila?
Tunggu, Satu yang ku ingat dan terasa menyenangkan, ada banyak luka diwajahmu, luka jerawat warna warni, semakin terlihat saat kau tersenyum lebar, apa ini kekaguman? Banyak orang bilang jerawat datang karna banyak memikirkan sang pujaan, pujaan yang mana?
Aaaah sudahlah...
Berdamai dengan Masa Lalu