MENU

Kemudian Aku Percaya

Kemudian Aku Percaya

Semester lalu, seorang gadis pernah 'menyalahkan takdir' karena hasil study-nya yang turun dari semester sebelumnya dan tidak sesuai dengan keinginannya.
Lalu ia menceritakan hal itu pada salah satu kakak tingkatnya. Berharap dapat pembenaran dari takdir yang ia salahkan.
-
-
-
Namun, dengan bijak... Kakak tingkatnya berkata, "Dik, bukankah di setiap kejadian selalu ada hikmahnya? Mari kita temukan hikmahnya. Bisa jadi, jika hasil study itu sangat tinggi sekali saat ini, Allah khawatir kalau itu akan menumbuhkan kesombongan di hati adik, dan bisa jadi adik mulai menjauh pada Illahi.

Allah tak mau itu terjadi, itulah mengapa Allah memberikan yang terbaik bagiNya saat ini . Allah tahu mana yang baik untuk adik. Maka, selalulah lihat hikmah dari setiap rangkaian takdir yang Allah beri. Itu akan membuat kita semakin mensyukuri tiada henti. Dan kita akan menyadari betapa rencanaNya indah sekali. Tetap semangat, ya. Bukankah hasilnya tak begitu buruk?"
 "Hontou ni Arigatou gozaimashita, senpai🙏"
"Douitta. Ganbatte ne✊😉"
-
-
-
Ah, betapa malunya sang gadis pada Illahi dan dirinya sendiri. Kemana saja ia selama ini? Siapa dirinya yang pantas menyalahkan takdir yang Allah beri; bukan malah mensyukuri! -
-
-
Selepas kejadian ini, ia selalu ingat pesan yang disampaikan kakak tingkatnya ini. Hingga saat ini dan sampai nanti-nanti. Maka sungguhlah nyata. Jika rela mengikhlaskan sesuatu karena Allah... maka Allah akan ganti dengan yang lebih baik dari sebelumnya.

Dan ia sangat berterima kasih sekali pada senpai-nya karena telah diajari arti mensyukuri, arti ikhlas dalam menerima takdir yang Allah beri. Jazakumullah Khairan, senpai. Entah bagimana seharusnya untuk mengucap terima kasih yang tak hingga, semoga melalui secarik goresannya bisa jadi perantara dan bernilai pahala. Sebab, melalui kejadian ini, takdir yang ia duga 'salah' menjadi begitu 'indah'.
(Untuk Sebuah Takdir Terindah)
-
*Kaligatuk*