HUJAN MEMBAWA BERKAH BERSAMA TUKANG RONGSOK
=======================
Kemarin siang seorang tukang rongsok berteduh di warung...
Sejak bada sholat jumat hujan turun lebat sekali....
seakan menghalangi nya melakukan aktivitas utk berjualan barang rongsok seperti biasa.
Terbayang di fikiranku, tidak ada satu sen pun uang yang akan di peroleh seandainya hujan tidak berhenti.
Namun, ....kegalauan yang kurasakan ...
ternyata tidak nampak sedikitpun di wajah tukang rongsok itu.
Hujan masih terus turun.
Si penjual rongsok masih tetap duduk di tepi warung sambil tangannya memegang sesuatu. Tampaknya seperti sebuah buku. Kuperhatikan dari jauh, lembar demi lembar dia baca. Awalnya aku tidak tahu apa yang sedang dibacanya. Namun perlahan-lahan ku dekati....
ternyata Kitab Suci Al-Quran yg dibacanya.
+ "Assalamu 'alaikum" ...
- “Wa'alaikumus salam"
+ “Bagaimana jualan rongsoknya mas ?" ...
- “Alhamdulillah, ...
sudah sempat sy menjual kaleng bekas”
+ “Susah juga ya, kalau hujan begini" ...
- “In syaa Allah sudah diatur rezekinya.”
+ “Terus, ....kalau hujannya sampai sore ?”
- “Itu berarti rezeki saya bukan jualan rongsok, tapi banyak berdoa.”
+ “Kenapa ?”
- “Bukankah Rasulullah Sholallahu 'alaihi wassalam pernah besabda, ketika hujan adalah saat yang mustajab untuk berdoa. Maka, kesempatan berdoa itu adalah rezeki juga.”
+ “Lantas, kalau tidak dapat uang, bagaimana ?”
- "Berarti, rezeki saya adalah bersabar"
+ "Kalau tidak ada yg bisa dimakan ?" .....
- “Berarti rezeki saya berpuasa"
+ “Kenapa bisa berfikir seperti itu ?”
- “Allah yang memberi kita rezeki.
Apa saja rezeki yang Allah berikan saya syukuri.
Selama berjualan koran.... walaupun tidak laku, dan harus berpuasa....
saya tidak pernah kelaparan" - kata-katanya ikhlas menutup pembicaraan
● Sahabat ...
Hujan pun berhenti....
Si penjual rongsok bersiap-siap untuk terus meneruskan perjalanan ke pengepul rongsok lain.
Ia pergi sambil memasukkan Al-Quran ke dalam tasnya.
● Aku termenung ...
tanpa kusadari ...
cermin mata ku menjadi gelap....
karena cucuran air mataku.. Aku tersadar....
setelah aku merenungi setiap kalimat tausiah yang diucapkan tukang rongsok tadi...
● Ada penyesalan di dalam hati....mengapa kalau hujan ada yg resah-gelisah....
Kuatir tidak mendapat uang....
Risau rumahnya akan terendam banjir.....
Bimbang tidak bisa datang kekantor.. ..
Keluh kesah tidak bisa bertemu rekan bisnis.....
● Kembali baru ku sadari,... Rezeki bukan saja uang...
Tetapi bisa dalam bentuk...kesehatan..hidayah.... kesabaran, ....berpuasa,..... berdoa, .....beribadah....
rasa syukur....
semuanya merupakan amal sholeh yang perlu kita syukuri....yang juga merupakan rezeki dari Allah Azza wa Jalla
Subhanallaah ...
walhamdulillaah...
Walaa ilaaha illallaah...
Allaahu Akbar ....
Alhamdulillah 'ala kulli haal ya Rabb...kmrn Engkau berikan aku hikmah lewat tukang rongsok di tengah lebatnya hujan....
Baraakallohufiikum ya Ikhwah ...smg keberkahan Alloh limpahkan kpd kita semua dlm kondisi apapun kita, dan Alloh berikan rizqi yang halal dan thoyyib mubaraakah....
=======================
Kemarin siang seorang tukang rongsok berteduh di warung...
Sejak bada sholat jumat hujan turun lebat sekali....
seakan menghalangi nya melakukan aktivitas utk berjualan barang rongsok seperti biasa.
Terbayang di fikiranku, tidak ada satu sen pun uang yang akan di peroleh seandainya hujan tidak berhenti.
Namun, ....kegalauan yang kurasakan ...
ternyata tidak nampak sedikitpun di wajah tukang rongsok itu.
Hujan masih terus turun.
Si penjual rongsok masih tetap duduk di tepi warung sambil tangannya memegang sesuatu. Tampaknya seperti sebuah buku. Kuperhatikan dari jauh, lembar demi lembar dia baca. Awalnya aku tidak tahu apa yang sedang dibacanya. Namun perlahan-lahan ku dekati....
ternyata Kitab Suci Al-Quran yg dibacanya.
+ "Assalamu 'alaikum" ...
- “Wa'alaikumus salam"
+ “Bagaimana jualan rongsoknya mas ?" ...
- “Alhamdulillah, ...
sudah sempat sy menjual kaleng bekas”
+ “Susah juga ya, kalau hujan begini" ...
- “In syaa Allah sudah diatur rezekinya.”
+ “Terus, ....kalau hujannya sampai sore ?”
- “Itu berarti rezeki saya bukan jualan rongsok, tapi banyak berdoa.”
+ “Kenapa ?”
- “Bukankah Rasulullah Sholallahu 'alaihi wassalam pernah besabda, ketika hujan adalah saat yang mustajab untuk berdoa. Maka, kesempatan berdoa itu adalah rezeki juga.”
+ “Lantas, kalau tidak dapat uang, bagaimana ?”
- "Berarti, rezeki saya adalah bersabar"
+ "Kalau tidak ada yg bisa dimakan ?" .....
- “Berarti rezeki saya berpuasa"
+ “Kenapa bisa berfikir seperti itu ?”
- “Allah yang memberi kita rezeki.
Apa saja rezeki yang Allah berikan saya syukuri.
Selama berjualan koran.... walaupun tidak laku, dan harus berpuasa....
saya tidak pernah kelaparan" - kata-katanya ikhlas menutup pembicaraan
● Sahabat ...
Hujan pun berhenti....
Si penjual rongsok bersiap-siap untuk terus meneruskan perjalanan ke pengepul rongsok lain.
Ia pergi sambil memasukkan Al-Quran ke dalam tasnya.
● Aku termenung ...
tanpa kusadari ...
cermin mata ku menjadi gelap....
karena cucuran air mataku.. Aku tersadar....
setelah aku merenungi setiap kalimat tausiah yang diucapkan tukang rongsok tadi...
● Ada penyesalan di dalam hati....mengapa kalau hujan ada yg resah-gelisah....
Kuatir tidak mendapat uang....
Risau rumahnya akan terendam banjir.....
Bimbang tidak bisa datang kekantor.. ..
Keluh kesah tidak bisa bertemu rekan bisnis.....
● Kembali baru ku sadari,... Rezeki bukan saja uang...
Tetapi bisa dalam bentuk...kesehatan..hidayah.... kesabaran, ....berpuasa,..... berdoa, .....beribadah....
rasa syukur....
semuanya merupakan amal sholeh yang perlu kita syukuri....yang juga merupakan rezeki dari Allah Azza wa Jalla
Subhanallaah ...
walhamdulillaah...
Walaa ilaaha illallaah...
Allaahu Akbar ....
Alhamdulillah 'ala kulli haal ya Rabb...kmrn Engkau berikan aku hikmah lewat tukang rongsok di tengah lebatnya hujan....
Baraakallohufiikum ya Ikhwah ...smg keberkahan Alloh limpahkan kpd kita semua dlm kondisi apapun kita, dan Alloh berikan rizqi yang halal dan thoyyib mubaraakah....