Kadang Sendiri bisa memancarkan arti..
Tidak apa-apa kita sendiri dulu. Untuk merasakan malam-malam dingin dengan aroma wangi kopi, menulis semua rasa lewat aksara.
Tidak apa-apa sendiri dulu. Menepi dari hingar, hingga sepertiga malam kita bisa bertemu, aku bisa mengadu padaMu, bermuhasabah dalam rindu.
Tidak apa-apa sendiri dulu. Karena apa yang Ia janjikan sudah pasti bukan. Di Lauh Mahfudz saat kita masih empat bulan sepuluh hari di rahim ibu. Jodoh, pasti ada untukmu.
Tidak apa-apa sendiri dulu. Meletakkan keikhlasan, penerimaan yang indah, dedoa, dan senyum tulus kepada sesama. Hingga, jika kita bertemu nanti, entah itu di dalam hingar pasar, di terminal, di kereta prameks solo-jogja, di dalam bus, di masjid pinggir jalan saat kita sesama singgah. Melafalkan doa, sujud kepadaNya.
Tidak apa-apa kita sendiri dulu. Meski banyak cibiran. Ah,, abaikan. Tidak usah bingung, jika tetangga sebelah yang masih SMU saja sudah antri diapeli. Tapi... Kita singlelillah kan. Punya prinsip. Tinggal perbaiki diri. Sehingga, jika kita kelak bertemu, kita bertemu dalam kebaikan, dalam keridhoanNya.
Tidak apa-apa sendiri dulu. Menepi dari hingar, hingga sepertiga malam kita bisa bertemu, aku bisa mengadu padaMu, bermuhasabah dalam rindu.
Tidak apa-apa sendiri dulu. Karena apa yang Ia janjikan sudah pasti bukan. Di Lauh Mahfudz saat kita masih empat bulan sepuluh hari di rahim ibu. Jodoh, pasti ada untukmu.
Tidak apa-apa sendiri dulu. Meletakkan keikhlasan, penerimaan yang indah, dedoa, dan senyum tulus kepada sesama. Hingga, jika kita bertemu nanti, entah itu di dalam hingar pasar, di terminal, di kereta prameks solo-jogja, di dalam bus, di masjid pinggir jalan saat kita sesama singgah. Melafalkan doa, sujud kepadaNya.
Tidak apa-apa kita sendiri dulu. Meski banyak cibiran. Ah,, abaikan. Tidak usah bingung, jika tetangga sebelah yang masih SMU saja sudah antri diapeli. Tapi... Kita singlelillah kan. Punya prinsip. Tinggal perbaiki diri. Sehingga, jika kita kelak bertemu, kita bertemu dalam kebaikan, dalam keridhoanNya.